Minggu, 27 Januari 2008

WARGA ERWESEPOELOEH IKUT BERDUKACITA


Innalillahi wainnaillaihi rojiun
Telah kembali keharibaan empunya (Yang Maha Punya, Allah Swt) salah satu hambaNya yang dipilih, yaitu Bapak Haji Mohammad Soeharto, mantan Presiden Republik Indonesia yang kedua.Beliau wafat pada hari Minggu tanggal 27 Januari 2007 sekitar jam 13.10 wib di RSP Pertamina Jakarta.

Sebagai hamba Tuhan yang pernah menerima tuntunan agama; " manakala ada hamba Tuhan yang lain meninggal dunia, maka kewajiban kita mengingat-ingat hanyalah kebaikannya semasa yang bersangkutan hidup di dunia".Oleh karena itu mari kita sambut himbauan Bapak Presiden Republik Indonesia yaitu Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, untuk memberikan penghormatan kepada "orang tua kita bersama" yang pernah memberikan "pengabdian" kepada segenap warga bangsa, DENGAN SEGALA KELEBIHAN MAUPUN KEKURANGANNYA.Tiada seorang manusiapun yang sempurna, karena kesempurnaan itu adalah kemutlakkan yang hanya menjadi milik Allah semata. Kalaupun Allah memberikan perkecualian, itupun hanya diberikan kepada para rasulNya dengan cara melindungi dan atau menghindarkan dari perbuatan "dosa", yang dalam bahasa agama disebut "maksum".

Selamat jalan Pak Harto, hamba pilihan yang ditetapkan Allah "telah" memimpin lebih dari 200 juta hamba Allah yang lain (dari tahun 1966 s.d tahun 1998), kami ikhlas melepasmu untuk menghadap Sang Chalik, jasa baikmu kepada bangsa tetap kami kenang, dan "semoga Allah Swt menganugerahkan ampunan terhadap seluruh kekurangan dan kekhilafan semasa hidupmu wahai Bapak Bangsa, Allah Maha Besar, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang dan Maha Pemurah".

Amien ya robal alamien.
kami yang berduka, segenap warga erwesepoeloeh

Sabtu, 12 Januari 2008

TAHUN HIJRIYAH

Banyak diantara kita yang mencari pemahaman saat Khalifah Umar Ibnu Khatab menetapkan tahun Hijriah sebagai penanggalan Islam, yang di dasarkan pada peredaran planet bulan terhadap bumi, sehingga disebut juga sebagai tahun qamariyah. Tahun Hijriyah dihitung mulai dari hijrahnya Nabi Muhammad Saw dari Mekkah ke Madinah, sehingga penetapan pemberlakuan kalender Hirjiyah oleh Khalifah Umar Ibnu Khatab saat itu (setelah dihitung/dikonversi) bertepatan dengan hari Kamis (Khamis) tanggal 8 bulan Rabi’ul Awal tahun 17 Hijriyah (berarti 17 tahun setelah peristiwa hijrah itu sendiri). Waktu penetapan tersebut juga bertepatan dengan masa pemerintahan Khalifah Umar Ibnu Kathab yang keempat tahun.

Tahun Hijriyah terdiri dari 12 bulan dengan jumlah hari 30 dan 29 silih berganti setiap bulannya. Sedangkan penetapan bulan sebanyak 12 di dasarkan pada firman Allah Swt di dalam Al Qur’anul karim surat At-Taubah ayat 36 yang berbunyi;
Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah duabelas bulan, dalam ketetapan Allah , diwaktu Dia menciptakan langit dan bumi. Diaara bulan-bulan itu ada empat bulan yang dihormati. Itulah ketetapan agama yang lurus. Maka janganlah kamu menganiaya diri pada bulan-bulan yang empat itu.Perangilah kaum musrik itu semuanya sebagaimana mereka memernagimu semua. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertaqwa.

Pemberian nama bulan pada tahun Hijriyah ternyata disesuaikan dengan situasi kondisi kehidupan sosial kemasyarakatan yang sedang dijalani bagsa Arab masa itu, seperti ;
Muharam nama bulan pertama ini artinya "yang diharamkan" atau "yang dilarang". Orang Arab pada masa sebelum itu ,memang mengharamkan berperang di bulan Muharam.
Shafar, nama bulan kedua ini artinya adalah "kosong". Pada bulan itu kaum pria Bangsa Arab pergi merantau meninggalkan rumah untuk berdagang, sehingga seisi rumah kosong dari kaum pria dewasa
Rabiul Awal, nama bulan ketiga ini bersasal dari kata "Rabi"yang artinya "menetap" dan "awal" yang artinya "pertama", sehingga Rabiul Awal diartikan sebagai awal kembalinya para pria dari perantauannya ke rumah masing-masing. Ketentuan Allah atas peristiwa penting di dalam sejarah Islam yang bertepatan pada bulan Rabiul Awal antara lain;
· lahirnya Nabi Muhammad Saw,
· diangkatnya Nabi Muhammad Saw sebagai Rosul Allah,
· Hijrahnya Nabi Muhammad Saw dari Mekkah ke Madinah
· Wafatnya Nabi Muhammad Saw
Rabiul Akhir sebagai bulan yang keempat sekaligus berarti sebagai masa berakhirnya kaum pria bangsa Arab (tempo dulu) untuk menetap di rumah.
Jumadil Awal , merupakan bulan kelima yang diartikan sebagai "awal" dari musim kemarau (kering/"jumadi").
Jumadil Akhir, nama dari bulan keenam yang berarti "akhir dari musim kemarau (kering/"jumadi").
Rajab, nama bulan ketujuh ini artinya "mulia". Bangsa Arab waktu itu memang memuliakan bulan ini (mungkin berkaitan dengan berlalunya musim kemarau).
Sya’ban, nama bulan kedelapan ini artinya "berkelompok", karena bangsa Arab (waktu itu) senang atau lazim berkelompok dalam berniaga. Adapun peristiwa bersejarah bagi umat Islam di bulan ini adalah perpindahan kiblat sholat, dari Baitul Muqaddas ke Ka’bah (Baitullah).
Ramadhan sebagai bulan kesembilan memiliki arti "sangat panas".Pada bulan ini banyak sekali keutamaan dan kemuliaan yang melekat pada peristiwa sejarah ummat Islam, antara lain:
· Merupakan satu-satunya bulan yang disebut di dalam Al-Qur’an
· Bulan pertama kali Allah menurunkan ayat suci Al Qur’an
· Salah satu malam di bulan Ramadhan telah ditetapkan oleh Allah Swt sebagai malam Al Qadar (Lailatul Qadar), yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan.
· Bulan ditetapkannya ibadah wajib berpuasa bagi setiap ummat Islam
· Bulan saat Nabi Muhammad Saw mengambil alih kembali kota Mekkah dan sekaligus masa berakhirnya penyembahan berhala yang ada di sekitar Ka’bah.
· Ditilik dari fungsinya bulan Ramadhan sekaligus dapat diberi nama Syarush Shabri yaitu bulan untuk melatih kesabaran saat berpuasa, Syarun Najah yaitu bulan pelepasan diri dari azab neraka (pengampunan), dan Sharur Rahmah yaitu bulan yang penuh limpahan rahmat, serta Syahrul Ala-i yaitu bulan yang penuh kenikmatan karena berlimpahnya karunia Allah Swt..
Syawal, nama bulan kesepuluh ini artinya adalah "kebahagian", maknanya adalah kembalinya manusia ke dalam fitrah (kesucian), setelah menjalankan ibadah puasa, membayar zakat, serta saling bermaaf-an. Itulah saat yang paling membahagiakan.
Zulkaidah, nama bulan kesebelas ini berasal dari kata "zul" (pemilik) dan "Qaidah (duduk). Makna bagi bangsa Arab dahulu adalah masa mereka (kaum pria), beristirahat atau duduk-duduk santai di rumah.
Zulhijjah, nama bulan kedua belas ini artinya adalah "berhaji" . Diyakini bahwa banyak para nabi dengan ummatnya "berhaji" sesuai tuntunannya di masa itu, bersamaan dengan bulan ini.
Sedangkan nama-nama hari dalam kalender Hijriyah ada 7 yaitu;
· Ahad (satu)
· Itsnain (dua)
· Tsulasa (tiga)
· Arba’a (empat)
· Khamis (kelima)
· Jumuah (berhimpun)
· Sabtu (memotong)
Diantara hari yang tujuh itu, Allah Swt secara khusus mengutus malaikat turun ke bumi dan berada di pintu-pintu Masjid guna mencatat hamba-hamba Allah yang menunaikan sholat Jum’at/Jumuah,(saat sebelum khatib naik ke mimbar untuk berkhotbah).
Kemudian muncul pertanyaan berikutnya, "Kalender apakah yang digunakan umat Islam sebelum masa penetapan tahun Hijriyah, mengingat pentingnya menetapkan bulan Ramadhan (Syahrul Qur’an dan Syahrush Shiyam yaitu bulan diturunkannya ayat pertama dari Al Qur’an serta bulan diwajibkannya umat Islam menjalankan puasa). Hal ini tentu juga berdampak pada penetapan Iedul Fitri, demikian pula dengan penetapan Iedul Adha" yang juga menjadi pedoman sebagian ibadah ummat Islam.

Sebelum ditetapkannya tahun Hijriah, umat Islam sudah menggunakan penandaan tahun berdasar peristiwa-peristiwa penting yang terjadi, seperti ditetapkannya tahun "azan", yaitu saat disyariatkannya azan, serta tahun " wadha" (perpisahan), yaitu saat Nabi Muhammad Saw melakukan haji wada, atau haji perpisahan beliau dengan ummat Islam seluruhnya.
Penanggalan Arab Kuno juga sudah berpedoman pada peredaran bulan pada bumi kita, seperti kebiasaan hidup masyarakatnya yang sebagian besar merantau dan berniaga, namun tidak jelas bagaimana mengawalinya. Syair Arab Kuno menuliskan kejadian Nabi Nuh ditertawakan ummatnya, nabi Yusuf ditipu saudaranya, Nabi Isa diperdaya orang-orang Yahudi terjadi pada hari Sabtu (Sabath). Demikian pula pada hari Jum’at (Urubah) bangsa Arab Kuno meyakini sebagai hari terjadinya pernikahan Nabi Adam dengan Siti Hawa, Nabi Yusuf dengan Zulaika, serta nabi Sulaiman dengan Bilqis Ratul Sabak.
Dan kemudian memang terjadi peristiwa pernikahan Nabi Muhammad Saw, dengan Siti Chadijah pada hari Jum’at, bahkan Ali bin Abi Tahlib menikah dengan Fatimah juga pada hari Jum’at.
Saat Rosulullah megajak sahabatnya berhijrah dari Mekkah ke Madinah, beliau telah membeli dua ekor onta, yang tentu menimbulkan pertanyaan kepada para sahabat, yang seharusnya justru mereka merasa lebih layak membeli onta. Namun inilah bagian dari contoh dan keteladanan Nabi Muhammad Saw, yang menunjukkan bahwa setiap perjuangan memang membutuhkan pengorbanan.

Itulah petunjuk tentang tahun Hijriah yang dapat kami himpun sampai denga saat ini dari berbagai sumber, dengan harapan semoga informasi tersebut dapat mendorong kita untuk lebih bertaqwa kepada Allah Swt, serta mengikuti tuntunan Nabi Muhammad Saw, sehingga menjadi seorang hamba yang memperoleh keridhaanNya. Amien.

Source: buku pintar tentang Islam, Syamsul Rijai Hamid, http://darsanasetiawan.multiply.com/, http://omson.blogspot.com/

FORUM WARGA di AWAL TAHUN

Minggu, tanggal 12 Januari 2008 malam, datang ke rumah pak ERWE, Ketua Rt 007 Bapak Marali dan pengurus Rt nya untuk melaporkan perkembangan terakhir situasi dan kondisi Rt.007 RW 10 Kelurahan Baru.
Sebelum pulang beliau juga menyampaikan laporan perkembangan arisan TENDA BIRU (KUMPULAN MALAM MINGGUAN) di Rt 007 yang sudah beranggotakan sekitar 100 orang, sambil memberikan 2 buah kalender Arisan Tenda Biru (yang ada fotonya pengurus arisan...dari periode ke periode).

Setelah Isya' dilaksanakan rapat warga Rt.002 RW 10 di rumah pak ERWE, yang dihadiri sekitar 50 orang. Selain laporan pelaksanaaan Qurban 2 ekor Sapi dan 4 ekor kambing, pak RT 002 (Bp. Junjungan S) menyampaikan pula informasi keamanan lingkungan yang semakin kondusif dengan adanya pengganti pak BOIM yaitu Pak BOGEL. Disepakati seluruh warga iuran kamtibmas menjadi 7 ribu per bulan, dan pengadaan kursi warga menjadi 50 buah.
Arisan warga Rt 002 di data untuk pembukaan baru, berjumlah 39 orang peserta seperti yang dilaporkan oleh sekretaris Rt 002 yaitu bapak Suharto.

Di dalam rapat tersebut pak ERWE menyampaikan info bahwa mulai senin tanggal 14 Januari 2008 Bapak Tugino (eks wakil Lurah era Ibu Kustantina) akan bertugas menjadi Lurah Baru menggantikan pak Deddy yang mutasi ke Kantor Kecamatan Pasar Rebo.
Mulai Selasa 15 Januari 2008 di depan rumah pak Ustad Abd Rozak juga dibuka kantor kas pembantu Bank Bukopin yang menjadi LOKET PEMBAYARAN LISTRIK.

Sambil menyampaikan selamat datang kepada pak Giman (eks ketua Rt 002) yang baru pulang haji, diiring doa semoga hajinya mabruur, disampaikan pula harapan agar tahun depan lebih banyak lagi warga yang akan berangkat ke tanah suci untuk naik haji (Insya Allah pak Syaiful dan istri serta pak Rahimin dan istri akan berangkat haji tahun ini). Menurut penuturan bapak H.Giman, pelaksanaan haji tahun ini cateringnya lancar, makanan berlebih, buah-buhanan juga berlebih, sehingga sebenarnya tidak kekurangan makanan. Hanya pernah terjadi saat jatah nasi dari salah satu kloter datang, kloter tetangga (kloter lain) mengira nasinya cuman segitu, sehingga ikut nimbrung di kloter tersebut, naaah ketika jatah nasi di kloter mereka datang...malah nggak ada yang makan, karena sudah kekenyangan. Mudah-mudahan bukan karena bersuudlhon "nasinya nggak kebagian" tapi....yaaah bayang-bayang tahun lalu ...yang mungkin masih melekat di benak mereka. Secara umum menurut pak H.Giman pelaksanaan haji yang beliau alami sangat lancaaar. Amien, semoga tahun depan dan seterusnya lancar teruus.

Tak lupa pak ERWE memberikan info tentang TAHUN HIJRIYAH kepada warga, agar lebih memahami makna yang ada di dalamnya (silahkan baca pada kolom khusus tulisan tersebut).
Akhirnya rapat warga Rt 002 RW 10 diakhiri dengan doa yang dipimpin bapak H.Wastam dan dilanjut dengan makan bersama (rawon Solo....biasaa ...khas masakan bu ERWE).

Kamis, 03 Januari 2008

mercon renteng dan blagduur

Kamis sore, 3 Januari 2008 sekitar jam 16.00 kita terkaget-kaget dengan bunyi petasan renteng serta blagduur, sebagai tanda para jemaah Haji tahun 1428 H ini sudah pada datang/pulang.
Warga yang berada di sekitar rumah jemaah Haji yang baru pulang, pada bergegas untuk menyambangi mereka dan ingin mendengar cerita serta berita bahagia dari mereka.
Nanti setelah pak ERWE bertemu dengan para warga yang baru pulang jemaah Haji tahun ini, akan diceriterakan pengalaman mereka selama di tanah suci Mekkah dan Madinah serta wukuf di Arafah dalam weblog Erwe Sepoeloeh ini. Sabar yaaa.