Jumat, 01 Februari 2008

PROGRAM KONVERSI BBM ke BBG

Minggu pertama Februari 2008 ini, situasi di Erwe Sepoeloeh agak hangat dengan adanya pendataan kompor minyak tanah dalam rangka pelaksanaan Program Konversi BBM ke BBG.
Saat petugas dari PT Asia Timur yang mengaku owner Pertamina datang melapor ke Pak Erwe, didampingi oleh staf Kelurahan Bapak Abdul Rochim, terjadi dialog yang serius menyangkut masalah pendataan ini.

Yang pertama, dalam pelaksanaan akan dilakukan pendataan kepada SELURUH warga yang masih menggunakan kompor minyak tanah, penduduk tetap cukup melampirkan foto copy KTP dan KK, lalu apakah penduduk musiman (pengontrak) di wilayah Erwe Sepoeloeh DAPAT DI DATA AGAR MEMPEROLEH PEMBAGIAN KOMPOR BBG?. Jawabannya dapat, dan cukup dengan Surat Keterangan domisili dari RT/RW saja.

Kedua, bagaimana dengan warga di luar wilayah Rt/RW yang berdagang (mikro) di lingkungan ERWE SEPOELOEH dan menggunakan kompor minyak tanah, apakah dapat di data untuk hal yang sama?. Jawabannya juga dapat, dan cukup dengan Surat Keterangan Usaha dari RT/RW setempat.

Ketiga, apakah ada kompensasi biaya yang harus ditanggung oleh warga yang kelak akan menerima bantuan konversi BBM ke BBG dalam bentuk pemberian kompor Gas dan Tabung Elpiji 3Kg?. Jawabannya tegas TIDAK ADA BIAYA APAPUN yang dibebankan kepada warga penerima bantuan ini.

ketiga butir informasi tersebut cukup memberikan informasi kepada seluruh warga, namun perlu diketahui bahwa pendataan akan dilakukan langsung oleh petugas PT Asia Timur secara door to door ke rumah-rumah warga.

Yang menjadi pertanyaan berikutnya bagi pak ErweSepoeloeh adalah, KAPAN JADWAL PENYERAHAN BANTUAN KOMPOR DAN TABUNG GAS ELPIJI-NYA DILAKSANAKAN?.

Jangan sampai warga kita berkomentar dan apalagi berpendapat "CUMAN NGOMONG DOANG, di lapangan pelaksanaannya kagak pernah beres".
Kalau sampai hal itu terjadi, yang rugi adalah kita semua, karena hilangnya kepercayaan warga terhadap pemimpinnya.
Apalagi bersamaan dengan pelaksanaan program pendataan, karyawan lain dari PT tersebut juga melakukan promosi ke setiap RT untuk penjualan tabung gas Elpiji 8 Kg yang dipromosikan aman dari ledakan dan kebakaran. Lho kok?.

Berchusnudhlon sajalah, dalam waktu secepatnya kompor gas dan tabung Elpiji 3 Kg dibagi ke warga yang berhak memperolehnya.